Tugas Menentukan Kohesi dan Koherensi di dalam Berita.
Dengan kegagalan ini, lanjut dia harusnya Dahlan Iskan secara ikhlas meminta mundur dari jabatan Menteri BUMN. "Dengan membiarkan Pertamina rugi secara terus menerus di sektor bisnis LPG 12 kg jelas merupakan tamparan keras yang telak kepada Dahlan Iskan sebagai menteri yang membawahi Pertamina," tukasnya.
Ditambahkan, kerugian Pertamina di sektor bisnis LPG 12 kg yang jumlahnya sudah belasan triliun rupiah seharusnya menjadi beban berat bagi Menteri BUMN. "Ketika kebijakan untuk menaikan harga ini ditolak dengan tanpa memiliki dasar hukum, harusnya Dahlan memperjuangkan agar LPG 12 kg ditetapkan sebagai LPG bersubsidi.” Namun ini belum pernah.
Pertamina berencana menaikkan harga elpiji menjadi Rp 95.600 per tabung. Saat ini, Pertamina masih menjual gas elpiji 12 kg tersebut dengan harga Rp 70.200 per tabung. Tahun ini, Pertamina menargetkan bisa menjual sebanyak 1,1 juta metrik ton (MT) gas elpiji atau naik dari penjualan 2012 yang mencapai 911 ribu MT.
Ini Tamparan Keras Buat Dahlan Iskan Terkait Harga Elpiji
Ini Tamparan Keras Buat Dahlan Iskan Terkait Harga
Elpiji
Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepii), Sofyano
Zakaria menilai, tidak disetujuinya harga LPG 12 kg dinaikan oleh Pertamina,
menjadi tamparan keras buat Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN.
"Dengan tidak disetujuinya Pertamina menaikkan harga LPG 12 kg yang
tadinya sudah mendapat restu Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN, dapat diartikan
bahwa Dahlan Iskan tidak mampu meyakinkan presiden, Menteri ESDM dan Menko
Perekonomian," kata Sofyano, dalam siaran persnya Minggu (10/3/2013). Dengan kegagalan ini, lanjut dia harusnya Dahlan Iskan secara ikhlas meminta mundur dari jabatan Menteri BUMN. "Dengan membiarkan Pertamina rugi secara terus menerus di sektor bisnis LPG 12 kg jelas merupakan tamparan keras yang telak kepada Dahlan Iskan sebagai menteri yang membawahi Pertamina," tukasnya.
Ditambahkan, kerugian Pertamina di sektor bisnis LPG 12 kg yang jumlahnya sudah belasan triliun rupiah seharusnya menjadi beban berat bagi Menteri BUMN. "Ketika kebijakan untuk menaikan harga ini ditolak dengan tanpa memiliki dasar hukum, harusnya Dahlan memperjuangkan agar LPG 12 kg ditetapkan sebagai LPG bersubsidi.” Namun ini belum pernah.
Pertamina berencana menaikkan harga elpiji menjadi Rp 95.600 per tabung. Saat ini, Pertamina masih menjual gas elpiji 12 kg tersebut dengan harga Rp 70.200 per tabung. Tahun ini, Pertamina menargetkan bisa menjual sebanyak 1,1 juta metrik ton (MT) gas elpiji atau naik dari penjualan 2012 yang mencapai 911 ribu MT.
KOHESI DAN KOHERENSI
Paragrap 1
Tidak ada.
Paragrap 2
1.
Piranti
koherensi
Pernyataan Sofyan yang berisi "Dengan
tidak disetujuinya Pertamina menaikkan harga LPG 12 kg yang tadinya sudah
mendapat restu Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN, dapat diartikan bahwa Dahlan
Iskan tidak mampu meyakinkan presiden, Menteri ESDM dan Menko
Perekonomian," mengartikan
bahwa ia menyindir Dahlan Iskan tidak bekerja dengan baik. Hal ini terlihat
dari kata “tidak mampu” yang diucapkannya.
Paragrap 3
1.
Piranti kohesi
referensi anaphora
Kata “dia” pada paragrap 3 yang merupakan acuan dari “Sofyano” pada paragrap 2. Kata ganti “dia” yang merupakan
acuan dari “Sofyano” yang telah disebutkan terlebih dahulu.
2.
Piranti kohesi
subtitusi
Kata “tukasnya” pada paragraph 3 yang merupakan
penggantian dari “Sofyan” pada paragrap 2. Telah disebutkan terlebih dahulu,
bahwa yang memberikan pendapat di atas adalah Sofyan, maka cukup diberi kata
ganti “nya” untuk menyatakan pendapat Sofyan selanjutnya.
3.
Piranti
koherensi
Pernyataan Sofyan yang berisi "Dengan
membiarkan Pertamina rugi secara terus menerus di sektor bisnis LPG 12 kg jelas
merupakan tamparan keras yang telak kepada Dahlan Iskan sebagai menteri yang
membawahi Pertamina,"
mengartikan bahwa ia menyindir dan meremehkan Dahlan Iskan sebagai menteri
BUMN. Hal ini terlihat dari kata “tamparan keras” yang berarti peringatan untuk
Dahlan Iskan agar bisa bekerja lebih baik lagi.
Paragrap 4
1.
Piranti kohesi
pengulangan penuh
LPG 12 kg yang ada di kalimat 1 diulang lagi pada
kalimat 2 dalam bentuk ujaran. Kalimat pertama yaitu, “Ditambahkan,
kerugian Pertamina di sektor bisnis LPG
12 kg yang jumlahnya sudah belasan triliun rupiah seharusnya menjadi beban
berat bagi Menteri BUMN.” Kemudian
diulang lagi pada kalimat kedua dalam bentuk ujaran, yaitu "Ketika
kebijakan untuk menaikan harga ini ditolak dengan tanpa memiliki dasar hukum,
harusnya Dahlan memperjuangkan agar LPG
12 kg ditetapkan sebagai LPG bersubsidi.”
2.
Piranti kohesi
ketidakserasian
Kata “namun” pada kalimat ketiga merupakan
pertentangan dari kalimat sebelumnya.
"Ketika
kebijakan untuk menaikan harga ini ditolak dengan tanpa memiliki dasar hukum,
harusnya Dahlan memperjuangkan agar LPG 12 kg ditetapkan sebagai LPG
bersubsidi.” Kemudian dilanjutkan dengan
“Namun
ini belum pernah” yang berarti
pada kenyataannya tidak sesuai dengan kalimat sebelumnya dan ini merupakan
pertentangan dari kalimat kedua.
Paragrap 5
1.
Piranti kohesi
referensi katafora
Kata “saat ini” pada kalimat kedua merupakan penunjuk
waktu yang menyatakan bahwa sekarang Pertamina menjual elpiji dengan harga Rp
70.200 per tabung.
“Saat
ini, Pertamina masih menjual gas elpiji 12
kg tersebut dengan harga Rp 70.200 per tabung.”
Kata “tahun ini” pada kalimat ketiga merupakan
penunjuk waktu yang menyatakan bahwa di tahun sekarang Pertamina menargetkan
peningkatan penjualan elpiji dari tahun sebelumnya. “Tahun ini,
Pertamina menargetkan bisa menjual sebanyak 1,1 juta metrik ton (MT) gas elpiji
atau naik dari penjualan 2012 yang mencapai 911 ribu MT.
2.
Piranti kohesi
pengulangan penuh
Kata “per tabung” pada kalimat pertama yang kemudian
diulang lagi pada kalimat kedua.
Kalimat pertama yaitu, “Pertamina
berencana menaikkan harga elpiji menjadi Rp 95.600 per tabung.” Kemudian
diulang lagi pada kalimat kedua “Saat ini, Pertamina
masih menjual gas elpiji 12 kg tersebut dengan harga Rp 70.200 per tabung.”
Kata “Pertamina” pada kalimat pertama yang diulang
lagi pada kalimat kedua dan ketiga.
Pertamina
berencana menaikkan harga elpiji menjadi Rp 95.600 per tabung. Saat ini, Pertamina masih menjual gas elpiji 12
kg tersebut dengan harga Rp 70.200 per tabung. Tahun ini, Pertamina menargetkan bisa menjual sebanyak 1,1 juta metrik ton
(MT) gas elpiji atau naik dari penjualan 2012 yang mencapai 911 ribu MT.
Kata “elpiji” pada kalimat pertama diulang lagi pada
kalimat kedua dan ketiga.
Pertamina
berencana menaikkan harga elpiji menjadi
Rp 95.600 per tabung. Saat ini, Pertamina masih menjual gas elpiji 12 kg tersebut dengan harga Rp
70.200 per tabung. Tahun ini, Pertamina menargetkan bisa menjual sebanyak 1,1
juta metrik ton (MT) gas elpiji atau
naik dari penjualan 2012 yang mencapai 911 ribu MT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar